CARA MEMBUAT SENSOR TINGGI BADAN MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

Pernah mengukur tinggi badan? Masih menggunakan alat manual yang ditarik menggunakan meteran sampai mengenai ujung kepala? Manusia memang perlu tahu kondisi mereka sendiri. Dengan itu manusia bisa melakukan hal-hal yang diinginkan dengan menimbang kondisi mereka saat ini. Dalam masalah ini, Tinggi Badan manusia memang diperlukan informasinya dalam beberapa kondisi, misalnya ketika mendaftar Akademi Kepolisian atau Kemiliteran, tinggi badan dirasa penting untuk beberapa posisi, karena personil harus mampu menjangkau beberapa alat yang didesain khusus untuk beberapa posisi tersebut.

Alat pengukur tinggi badan yang digunakan di beberapa tempat, masih menggunakan alat sistem lama, yakni menggunakan sistem analog, dimana kita perlu melihat titik tertinggi dari badan kita pada alat tersebut. Alat ini memang cepat dalam mengukur tinggi badan, namun keandalannya ketika informasi tinggi badan perlu dimasukan kedalam data digital masih belum baik.

Alat yang kelompok saya buat adalah pengukur tinggi badan digital. Alat ini mengukur tinggi badan namun informasi yang tertampil berupa informasi digital menggunakan Arduino Uno. Alat ini mengukur tinggi badan dengan menggunakan rumus :

Tinggi badan = Tinggi maksimal – jarak ujung kepala ke tinggi maksimal

= 200 - 30

= 170cm

Alat & Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini.

  • Arduino Uno
  • Kabel USB B downloader
  • Kabel USB B downloader
  • LCD i2C 16 x 2
  • Kabel jumper male to female 4 buah
  • Laptop sebagai alat yang membantu pemprograman.

Cara Pembuatan

Langkah – langkah dalam pembuatan alat pengukur tinggi badan.

  • Mempersiapkan Alat dan Bahan
  • Membuat Skema Kerja Alat
  • Membuat Program untuk Arduino Uno
  • Simulasi
  • Membuat Prototype
  • Alat-alat penunjang lain :
    • Laptop ( memprogram Arduino Uno )
    • Solder dan timah solder
    • Lem Tembak
    • Pinhead arduino

Prototype Arduino uno

Lihat dan rangkailah seperti gambar dibawah ini.

Keterangan =

  1. Trig/trigger dihubungkan dengan pin 11 arduino
  2. Echo dihubungkan dengan pin 12 arduino
  3. SDA dihubungkan ke pin A4/SDA Arduino
  4. SCL dihubungkan ke pin A5/SCL Arduino

Sisanya VCC dihubungkan ke 5V dan GND dihubungkan ke GND Arduino.

Skema alat kerja

Algoritma dari alat sangat sederhana. Arduino hanya akan memberi perintah ke Sensor Ultrasonic ketika tombol SET ditekan. Saat SET ditekan, maka arduino akan memproses logika, lalu menjalankan perintah yang telah diprogram. Untuk mematikan alat tinggal melepas Kabel hubung battery.


Desain awal dari alat yang kami buat adalah dengan meletakkan Sensor Ultrasonic berjarak 2 meter dari lantai/pijakan. Hal seperti ini bertujuan untuk membuat akurasi sensor ultrasonic untuk mengukur jarak lebih tinggi.

  • Program pada arduino

Program hanya memiliki dua input, yakni input dari Push button dan pin ECHO pada sensor ultrasonic. Ketika dijalankan pertama kali, program akan menampilkan string ” Height Measurement” dengan delay waktu 3 detik. Setelah itu arduino akan memeriksa kondisi pada Input button. Ketika input button “HIGH”, maka hanya akan menampilkan string ” Press SET to Start”, namun ketika input button berubah menjadi “LOW”, maka arduino akan menjalankan sensor ultrasonic untuk mengukur jarak dengan benda.

Dalam menentukan jarak menggunakan sensor ultrasonic, diperlukan pemindahan data dari kecepatan penerimaan sinyal di pin ECHO kedalam satuan jarak cm. Sensor ultrasonic bekerja dengan mengirim sinyal suara ultrasonic melalui pin TRIG, lalu ketika suara tersebut memantul dari benda menuju ke pin ECHO. Kecepatan suara ultrasonic ini adalah 340 m/s atau 0,034 cm/µs = 1/29.14 cm/µs. Karena Sinyal Ultrasonic memerlukan waktu saat mengirim dan saat menerima, maka durasi perlu dibagi 2, sehingga persamaannya menjadi = distanceCm = duration / 29.41 / 2 .

Himbauan :

  1. Sensor ini tidak bisa membedakan orang dengan jenis/model rambut kepala. Misalnya orang dengan rambut tebal bisa menambah tinggi badannya.
  2. Sensor ini cocok digunakan pada tes seleksi kerja seperti Akademi Kepolisian atau Kemiliteran yang mengharuskan pesertanya dengan jenis rambut gundul plontos.
  3. Bisa dikembangkan dengan menyimpan data tinggi badan pada database.