ARDUINO UNO & SENSOR LDR

Sejarah, Pengertian, dan Komponen Arduino Uno beserta Cara Kerja Sensor Cahaya

Sejarah

Menurut jurnal sejarah Arduino, semua bermula dari Kota Ivrea. yaitu sebuah kota di Italia Utara yang cukup terkenal dengan sejarah kerajaan dan raja yang memerintah di sana. Pada tahun 1002 Masehi, Ivrea diperintah oleh seorang raja bernama Arduin. Lalu dua tahun kemudian ia digantikan oleh Raja Henry II dari Jerman.

Nah, di Kota Ivrea ini ada sebuah bar yang bernama “Bar Di Re Arduino” yang artinya Bar Raja Arduino. Nama tersebut diambil dan digunakan oleh pemilik bar dengan maksud mengenang sang raja Arduin. Kebetulan, bar tersebut adalah tempat yang paling sering dikunjungi oleh sang pengembang Arduino. Yaitu Massimo Banzi dan rekan-rekannya untuk melakukan pertemuan. Sebagai bentuk rasa hormat kepada tempat tersebut, Massimo Banzi memberi nama Arduino ke perangkat yang sedang ia kembangkan bersama rekan-rekannya. Dari situlah asal Arduino. Selain itu, istilah Arduino adalah bahasa Italia yang apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti “Teman yang berani”.

Pengertian dan Fungsi

Pengertian

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler open-source berbasis mikrokontroler Microchip ATmega328P dan dikembangkan oleh Arduino.cc dan awalnya dirilis pada tahun 2010. Papan ini dilengkapi dengan set pin input/output digital dan analog yang dapat dihubungkan ke berbagai papan ekspansi dan sirkuit lainnya. Menurut Abdul Kadir, Arduino Uno merupakan salah satu produk yang berlabelkan Arduino dan merupakan suatu papan elektronik yang mengandung mikrokontroler Atmega328 (sebuah keping yang secara fungsional bertindak sebagai komputer).

Fungsi

Seperti layaknya papan elektronik Arduino Uno berfungsi membuat program untuk mengendalikan berbagai komponen elektronika. Dan fungsi Arduino Uno ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam melakukan prototyping, memprogram mikrokontroler, membuat alat-alat canggih berbasis mikrokontorler..

Komponen

  1. Power USB
  2. Papan Arduino dapat diberi daya listrik menggunakan kabel USB dari komputer. Yang perlu dilakukan hanyalah menghubungkan kabel USB ke koneksi USB.

  3. Power (Barrel Jack)
  4. Papan Arduino dapat diberi daya listrik langsung dari sumber daya listrik dengan menghubungkan ke Barrel Jack.

  5. Voltage Regulator
  6. Fungsi Voltage Regulator adalah untuk mengontrol tegangan yang diberikan ke papan Arduino dan menstabilkan tegangan DC yang digunakan oleh prosesor dan elemen lainnya.

  7. Crystal Oscillator
  8. Crystal Oscillator berfungsi untuk menangani masalah waktu. Bagaimana cara Arduino menghitung waktu? Jawabannya adalah, dengan menggunakan Crystal Oscillator. Angka yang tercetak di atas Crystal Oscillator Arduino adalah 16.000H9H berarti frekuensinya adalah 16.000.000 Hertz atau 16 MHz.

  9. Arduino Reset
  10. Kita dapat mengatur ulang (reset) papan Arduino, misalnya memulai program Anda dari awal. Kita dapat mengatur ulang papan UNO dalam dua cara. Pertama, dengan menggunakan tombol reset (17). Kedua, menghubungkan tombol reset eksternal ke pin Arduino berlabel RESET (5).

  11. Pin (3.3, 5, GND, Vin)
    • 3.3V (6) − Supply 3.3 output volt
    • 5V (7) − Supply 5 output volt
    • Sebagian besar komponen yang digunakan dengan papan Arduino bekerja baik dengan tegangan 3,3 volt dan 5 volt.
    • GND (8)(Ground) − Ada beberapa pin GND pada Arduino, semuanya dapat digunakan sebagai ground rangkaian.
    • Vin (9) − Pin ini juga dapat digunakan untuk menghubungkan catu daya ke papan Arduino dari sumber catu daya eksternal.
  12. Pin Analog
  13. Papan Arduino UNO memiliki lima pin input analog A0 hingga A5. Pin ini dapat membaca sinyal dari sensor analog seperti sensor kelembaban atau sensor suhu dan mengubahnya menjadi nilai digital yang dapat dibaca oleh mikroprosesor.

  14. Mikrokontroler Utama
  15. Setiap papan Arduino memiliki IC mikrokontroler sendiri (11). Mikrontroler ini berfungsi sebagai otak dari papan Arduino. IC utama pada masing-masing jenis papan Arduino memiliki sedikit perbedaan. Mikrokontrol ini biasanya dari Perusahaan ATMEL.

  16. Pin ICSP
  17. Sebagian besar, ICSP (12) adalah AVR, header pemrograman kecil untuk Arduino yang terdiri dari MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. Ini sering disebut sebagai SPI (Serial Peripheral Interface), yang dapat dianggap sebagai ekspansi dari output.

  18. Indikator LED daya
  19. LED ini seharusnya menyala ketika Arduino dihubungkan ke sumber daya. Jika lampu ini tidak menyala, maka ada yang salah dengan koneksi.

  20. LED TX dan RX
  21. TX (transmit) dan RX (receive) pmuncul pada dua tempat. Pertama, pada pin digital 0 dan 1, untuk menunjukkan pin yang bertanggung jawab untuk komunikasi serial. Kedua, LED TX dan RX di (13). LED TX berkedip dengan kecepatan yang berbeda saat mengirim data serial. Kecepatan flashing tergantung pada baud rate yang digunakan oleh board. RX berkedip selama proses penerimaan.

  22. Digital I/O
  23. Papan Arduino UNO memiliki 14 pin I/O digital (15) (yang 6 menyediakan output PWM (Pulse Width Modulation). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk berfungsi sebagai pin digital input untuk membaca nilai logika (0 atau 1) atau sebagai digital pin output untuk menggerakkan modul yang berbeda seperti LED, relay, dll. Pin yang berlabel “~” dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

  24. AREF
  25. AREF adalah singkatan dari Analog Reference. Kadang-kadang, digunakan untuk mengatur tegangan referensi eksternal (antara 0 dan 5 Volt) sebagai batas atas untuk input pin analog.

Cara Kerja

Cara kerja sensor LDR adalah ketika intensitas cahaya ditempat tersebut berkurang makan photo dioda akan menurunkan resitansi sehingga hambatan pada arus akan semakin kecil dan lampu akan menyala secara otomatis.